Cara Meraih Sukses

DIGITAL MEDIA PARTNERs http://id-networking.blogspot.com Copyright@2018 All Rights Reserved

Kisah Sukses Seorang Pengusaha



Inspirasi cerita ini saya dapatkan dari sebuah media Kompas.Com yang mengkisahkan seorang yang mempunyai bakat keterampilan seni. Untuk mengetahui kisahnya secara lengkap simak dua cerita berikut ini.

 Berkat Limbah Kayu Bisa Raup Puluhan Juta

     Bagi sebagian orang kayu sisa dari bangunan hanya dianggap sampah yang tidak ada manfaatnya. Namun tidak bagi Yoga Suratmoko. Ditangannya, kayu bekas bangunan yang sudah tidak terpakai dapat berubah menjadi suatu hasil karya yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual yang tinggi.

     Berbekal dengan menggunakan sebuah alat yang bernama pisau penyet dan kayu putih sebagai bahan utama. Yoga Suratmoko dibantu temannya yakni Yuni Tri Purwanto, berhasil menciptakan sebuah kerajinan tangan yang menarik dan membuat decak kagum bagi masyarakat yang melihatnya.

     Awal mula Yoga menekuni kerajinan dari bahan baku kayu putih adalah pada saat dirinya bekerja di pabrik kayu lapis. Setiap hari ia melihat kayu lapis hasil olahan yang dibuang begitu saja. Dari situ, Yoga mulai berpikiran bagaimana caranya supaya kayu bekas tersebut tidak terbuang sia-sia.

     Selang tidak lama, pabrik tempat dia bekerja mengalami kebangkrutan. Berbekal dari darah seni yang telah mengalir dalam darah dirinya, ia berinisiatif mengembangkan hasil karyanya yang terbuat dari kayu sisa bangunan tersebut.

     Pria asli Magelang ini akhirnya berhasil membuat miniatur serangga dari kayu putih sisa bangunan yang sudah tidak terpakai. Waktu itu, Kerajinan yang benar-benar hanya menggunakan tangan tersebut tidak langsung dijual di pasaran. "Jika ada teman yang tertarik membeli, ya kami langsung berikan", katanya yang diamini oleh temannya.

     Mendapat sambutan yang positif, memicu pria kelahiran 22 April 1969 itu untuk terus mengasah keahlian yang dimilikinya tersebut.

     Seiring dengan perkembangannya, Yoga dibantu oleh sepuluh temannya, yang juga merupakan warga Ganten, mulai mendapatkan pesanan setiap hari. "Jika saya lakukan sendiri pastinya tidaklah sanggup, makanya saya ajak mas Yuni cs untuk membantu", ujarnya.

     Hingga saat ini dia telah menerima pesanan dari berbagai kalangan. Omset yang dihasilkan tiap bulan pun dapat berkisar hingga puluhan juta rupiah. Pasalnya, dalam membuat satu macam hasil karya berupa burung elang, dihargai sekitar Rp3,5 juta. Sementara itu, untuk penyelesaianya diperkirakan memakan waktu dua minggu. Untuk kerajinan berwujud naga sekitar Rp4 juta.

     Harga tersebut tergantung dari tingkat  kesulitan saat membuat, dan ukuran juga sangat mempengarui nilai jualnya. "Ya Alhamdulillah hasil penjualan dapat digunakan untuk membeli rokok dan makan sehari-hari", candanya yang tidak mau menyebutkan secara pasti omset yang didapat setiap bulan.


Mengintip Keuangan Bisnis Donat Ubi 

     Selain kentang kini ubi juga bisa menjadi campuran bahan baku pembuatan donat. Potensi bisnisnya masih terlihat besar karena ubi yang mempunyai rasa manis alami cocok untuk penderita diabetes.

     Sebagai bahan baku donat, ubi mempunyai tekstur lebih lembut. Tak heran, donat yang terbuat dari ubi kini banyak peminatnya. "Kini ubi bisa menjadi alternatif bahan baku donat". ucap Halim Wibowo, pemilik Oishii Donut, pembuat kue yang tengahnya bolong itu dengan memakai ubi.

     Produsen donat asal Surabaya, Jawa Timur, ini bahkan mengklaim sebagai pembuat donat pertama berbahan ubi. "Kami menemukan ubi sebagai alternatif bahan baku donat", ujar Halim. Selain di Surabaya, pembuatan donat ubi juga berkembang di Cimahi - Jawa Barat satu pemainnya Donat Ubi Doni.

     Tak ketinggalan, Halimpun berpromosi donat buatanya kaya akan kandungan serat larut yang berguna untuk mengikat kolesterol dalam darah. Selain itu, ada juga kandungan oligosakarida yang berfungsi sebagai prebiotik dan kandungan vitamin A, B6, E serta K.

     Berbeda dengan donat kentang, pembuatan donat ubi memiliki beberapa keunikan, seperti tekstur dan warna. Tekstur donat berbahan dasar ubi lebih lembut daripada donat kentang. "Warna yang dihasilkan juga lebih beragam tergantung pada jenis ubi yang dipakai", tutur Dian Firdaus, pemilik Donat Ubi Doni.

     Aroma donat ubi pun lebih terasa khas. Bahan baku ubi juga memberikan rasa manis alami. "Rasanya tidak terlalu manis sehingga penikmatnya tak cepat nek", tutur Halim.

     Dalam satu kali proses produksi donat-donat ubi, Donat Ubi Doni bisa membuat hingga 200 donat. Mereka membandrol harga donatnya antara Rp2.500 hingga Rp5.000 perbuah.

     Harga ini tergantung pada ukuran dan jenis toppingnya. Contohnya, harga donat dengan topping gula halus hanya dipatok Rp2.500, adapun harga donat berbalut cokelat  Rp3.500 dan donat bertabur keju Rp4.000.

     Dian juga menjual donat yang berisikan selai dengan harga Rp5.000 perbuah. Selain di Cimahi, Dian juga sudah memasarkan donat ubi di Bandung dan Jakarta. "Banyak juga teman saya diluar kota yang memesannya", tutur Dian.

     Meski skala arahannyamasih mungil, dalam sebulan Dian bisa mengumpulkan omset hingga Rp15 juta. Adapun Halim, yang hanya menjual donatnya di Surabaya, bisa meraup omset antara Rp10 juta.


Demikianlah ringkasan cerita tentang bisnis dan keuangan yang dimulai dari sebuah inspirasi dan dilatar belakangi oleh bakat seni keterampilan dapat menjadikan suatu pengalaman berharga dalam sebuah kreativitas dan usaha sehingga dapat menghantarkan dalam meraih cita-cita menuju kesuksessan. Dan semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.  

Tidak ada komentar: